Hampir semua pemula bingung waktu pertama kali liat chart crypto, termasuk gue dulu. Tapi kabar baiknya chart itu bisa dipelajari.
Begitu lo paham cara baca chart, lo jadi bisa liat peluang, keputusan lo jadi jauh lebih tenang, nggak cuma modal FOMO, dan gak gampang ketipu signal abal abal dari orang.
Di artikel ini, gue akan jelasin cara baca chart crypto dari yang paling basic, fokus ke candlestick, support/resistance, trendline, dan indikator dasar.
Daftar isi.
- Apa Itu Chart Crypto? & Kenapa Lo Harus Ngerti?
- Candlestick Bahasa Utama Chart Crypto
- Support & Resistance (Lantai dan Atapnya Harga)
- Trendline (Cara Ngeliat Arah Market Tanpa Ribet)
- Indikator Dasar (MA, RSI, MACD)
- Pelajari Pelan-Pelan & Sering-Sering Praktekan Liat Chart
Apa Itu Chart Crypto? & Kenapa Lo Harus Ngerti?
Chart crypto adalah grafik yang nunjukin pergerakan harga dalam periode tertentu. Bisa 1 menit, 30 menit, 1 jam, 1 hari, dan seterusnya, terserah lo mau lihat sedetail apa.
Chart dipakai buat ngebaca sentimen market, lihat pola pergerakan harga, dan nentuin kapan waktu yang bagus buat beli atau jual.
Beda banget sama sekadar lihat perubahan harga aja. Chart nunjukin detail. Misalnya:
- harga udah naik terus beberapa jam terakhir
- lagi ada tekanan jual
- lagi banyak buyer yang ngumpul di harga tertentu
- atau harga udah mulai capek buat naik
Ketika lo ngerti chart, lo jadi nggak cuma tebak-tebakan. Lo ngerti konteksnya. Itulah kenapa belajar basic baca chart jauh lebih penting daripada cuma pasrah ngikutin analisa orang lain.
Candlestick Bahasa Utama Chart Crypto

Candlestick adalah jenis chart paling populer di dunia trading. Dinamain candlestick karena bentuknya kayak batang lilin, dan sampai sekarang masih jadi alat paling kuat dan paling informatif.
Satu candlestick nunjukin:
- harga buka (open)
- harga tutup (close)
- harga tertinggi (high)
- harga terendah (low)
Body nunjukin arah. Kalau hijau, harga naik. Kalau merah, harga turun. Wick atau shadow nunjukin “jejak perjalanan harga” kayak jejak kaki market sebelum balik lagi ke titik penutupannya.
Dengan satu candle aja, lo udah bisa lihat:
- siapa yang menang (buyer atau seller)
- apakah market agresif atau lemah
- apakah tekanan beli/jual kuat
- apakah harga sempat “ditarik” tapi balik lagi
Dan dari banyak candle yang berjajar, lo bisa lihat tren besar.
Pola Candlestick Dasar yang Harus Lo Kenal
Doji

Doji itu candle yang badannya super tipis, hampir kayak garis. Artinya harga open dan close hampir sama, jadi pasar sebenarnya lagi bingung mau gerak ke mana. Pembeli dorong harga naik, penjual tekan harga turun.
Doji ini semacam “tanda tanya besar” di market. Bukan bullish, bukan bearish tapi lebih ke netral dan penting banget. Biasanya Doji muncul di momen-momen begini:
- Abis naik kenceng, tiba-tiba keluar Doji (Gravestone) – sinyal capek, kemungkinan bakal koreksi.
- Abis turun dalam, muncul Doji (Dragonfly) – sinyal mulai ada perlawanan dari pembeli, kemungkinan bakal naik.
Tapi inget, Doji bukan satu satunya tanda pembalikan harga. Intinya, kalau lo lihat Doji di chart, jangan buru-buru ambil posisi tapi tunggu arah jelas dulu (tunggu konfirmasi candle selanjutnya).
Hammer

Hammer biasanya nongol setelah harga turun cukup dalam. Bentuknya gampang dikenalin, ekor bawah (wick) panjang, bodi kecil di atas. Ini nunjukin kalau awalnya harga ditekan turun, tapi pembeli tiba-tiba masuk dan dorong harga naik lagi.
Tapi satu candle hammer doang juga belum cukup buat bilang market mau balik arah. Lo tunggu candle berikutnya, kalau lanjut naik dan nutup lebih tinggi, barulah sinyalnya makin kuat.
Hammer paling berguna kalau muncul di area support, bukan di tengah-tengah downtrend.
Bullish Engulfing

Bullish engulfing itu pola dua candle. Candle pertama kecil dan merah, candle kedua lebih gede dan hijau, dan si hijau ini “menelan” candle merah sebelumnya.
Artinya apa? Pembeli tiba-tiba ngambil alih kontrol, ngedorong harga lebih tinggi dari penurunan sebelumnya. Ini sering jadi titik balik, terutama kalau muncul ketika trend turun.
Tapi kayak biasa, jangan cuma lihat polanya doang. Cek juga level pentingnya, kalo muncul di support, sinyalnya makin solid.
Bearish Engulfing

Kebalikan bullish engulfing. Candle merah besar muncul dan menelan candle hijau sebelumnya. Ini tanda kalau penjual mulai dominan dan pembeli mulai kehabisan tenaga.
Biasanya muncul setelah harga naik lumayan tinggi. Kalau bearish engulfing nongol di dekat resistance, itu peringatan kalau market bisa mulai “capek” dan mau turun dulu.
Pattern ini sering jadi sinyal awal pembalikan kecil, bukan berarti crash. Tapi cukup buat jadi peringatan supaya lo lebih hati-hati.
Shooting Star

Shooting star muncul saat harga sempat naik tinggi banget, tapi akhirnya ditarik turun lagi dan nutup deket harga open. Bodi kecil di bawah, ekor (wick/shadow) atas panjang.
Gambarnya kayak bintang jatuh, tapi maknanya: harga sempat ditekan buat naik, tapi ditolak keras sama market.
Kalau muncul pas uptrend kenceng, ini tanda awal kalau tren naiknya mulai goyah. Lo nggak harus langsung jual, tapi minimal waspada dan tunggu candle berikutnya buat konfirmasi.
Spinning Top

Spinning top punya bodi kecil, dengan wick atas dan bawah yang lumayan panjang. Gambarnya kayak gasing.
Dia nunjukin kalau pembeli dan penjual saling narik harga, tapi nggak ada yang menang. Market lagi “rada bingung” karena tekanan jual dan beli sama kuat.
Kalau spinning top muncul setelah tren panjang baik naik atau turun, itu sinyal kalau harga mungkin mau istirahat atau siap berubah arah.
Support & Resistance (Lantai dan Atapnya Harga)

Support dan resistance itu konsep paling dasar di analisa teknikal, dan paling sering bikin pemula “ngeh” kenapa harga kayak punya batasan tertentu.
Support itu ibarat lantai.
Harga sering mantul di level itu karena banyak pembeli siap masuk. Jadi ketika harga turun mendekati support, market kadang “nahan” biar gak jebol.
Resistance itu atap.
Harga sering mentok di level itu karena penjual banyak muncul. Jadi ketika harga naik dan ketemu resistance, market kadang ketahan dan balik turun.
Kenapa penting? Karena banyak keputusan trading (entry, exit, stop-loss) berputar di dua level ini. Support/resistance bukan angka pasti, tapi area. Kalau support jebol, biasanya turun makin dalam. Kalau resistance tembus, sering lanjut naik.
Trendline (Cara Ngeliat Arah Market Tanpa Ribet)

Lihat garis biru muda pada gambar diatas, itu nunjukin trendline (uptrend) trend naik. Garis pink cuma support dan resistance.
Trendline itu garis sederhana yang bantu lo lihat arah market tanpa harus pake indikator aneh-aneh. Tinggal tarik garis dari titik-titik penting, dan lo langsung kebayang apakah market lagi naik, turun, atau datar (sideways).
Ada tiga kondisi:
1. Uptrend (harga makin lama makin tinggi)
Lo tarik garis dari lembah ke lembah (higher lows) kaya garis biru muda pada gambar diatas. Kalo candle udah gerak kebawah ngelewatin garis biru muda tandanya trend mungkin akan berbalik.
2. Downtrend (harga makin lama makin rendah)
Lo tarik garis dari puncak ke puncak (lower highs). Selama harga nggak berhasil tembus garis tersebut, berarti kemungkinan tren turun masih lanjut.
3. Sideways (market lagi istirahat)
Harga jalan di dalam garis lurus ke kanan (atas dan bawah/puncak dan lembah) berarti kemungkinan harga bakal gitu gitu aja, nggak naik signifikan, nggak turun signifikan.
Trendline itu sesimpel ngeliat “market lagi kemana?”. Masalah banyak pemula narik garis sembarangan. Padahal tren baru valid kalau minimal nyentuh dua titik yang jelas. Jangan maksa trendline cuma karena pengen chart keliatan keren.
Indikator Dasar (MA, RSI, MACD)
Indikator itu bukan ramalan. Mereka cuma alat bantu buat bikin keputusan lo lebih terstruktur. Dan untuk pemula, cukup tiga dulu supaya kepala lo nggak mumet.
Moving Average (MA)

MA itu garis yang ngasih tau arah rata-rata harga dalam periode tertentu.
- MA naik – tren cenderung naik
- MA turun – tren cenderung turun
- Candle di atas MA – biasanya bullish
- Candle di bawah MA – biasanya lebih bearish
Yang paling sering dipake MA20, MA50, MA200. Tapi buat pemula, pake MA20/50 aja udah cukup buat liat arah jangka pendek-menengah.
Relative Strength Index (RSI)

RSI itu indikator sederhana yang bantu lo ngukur “kekuatan” skala 0–100 apakah harga lagi terlalu semangat (overbought) atau justru lagi loyo (oversold).
Banyak pemula mikir RSI itu tombol beli/jual otomatis, padahal bukan. RSI cuma ngasih gambaran seberapa kenceng market nembus batas normalnya.
- RSI tinggi (di atas 70)
Ini artinya harga lagi naik kenceng banget. Bukan berarti langsung harus jual, tapi lo waspada karena biasanya setelah ngebut, market butuh napas dulu. Kayak orang sprint, nggak mungkin lari kenceng selamanya. - RSI rendah (di bawah 30)
Ini nunjukin harga lagi ditekan habis-habisan. Bukan berarti haru beli. Bisa jadi market masih lanjut turun kalau sentimennya jelek. Tapi biasanya zona bawah ini nunjukin harga udah mulai “turun” secara momentum.
Yang sering bikin orang salah paham?
Tren kuat bisa bikin RSI stay di 80–90 lama banget, bisa berminggu-minggu. Jadi kalau lo cuma ngandelin angka 70/30, lo bisa keluar terlalu cepat atau masuk terlalu cepat. Gunakan sebagai konfirmasi, bukan sinyal tunggal
Intinya RSI itu kayak indikator capeknya market. Dia bantu lo tau apakah pergerakan harga yang lo lihat itu udah mulai kelewatan. Tapi tetap harus ditemenin dengan candlestick, support/resistance, dan trend biar keputusan lo lebih mantap.
MACD

MACD itu alat buat ngeliat arah kekuatan tren dan kapan momentum mulai berubah.
Cara paling simpel buat ngerti MACD:
- Ada dua garis:
• Garis MACD (bergerak lebih cepat)
• Garis Sinyal (bergerak lebih lambat) - Ada juga histogram, yaitu batang-batang kecil yang nunjukin seberapa kuat momentum naik/turun.
Cara bacanya:
- Garis MACD nyilang ke atas Garis Sinyal – momentum mulai kuat ke atas.
Biasanya dianggap tanda bullish awal. - Garis MACD nyilang ke bawah Garis Sinyal – momentum mulai ngelemah / turun.
Sering dianggap tanda bearish. - Histogram makin tinggi – momentum naik makin kuat.
- Histogram mengecil – momentum mulai melemah.
Intinya, MACD itu kayak radar yang ngasih tau “eh, tren ini lagi kuat atau mulai habis?” Bukan buat nebak harga, tapi buat bantu lihat perubahan arah tren lebih awal.
Pelajari Pelan-Pelan & Sering-Sering Praktekan Liat Chart
Chart itu bukan alat ajaib yang bisa nebak masa depan, tapi kalau lo ngerti cara bacanya, lo bakal jauh lebih tenang ngadepin market yang naik–turun tiap hari.
Mulai dari candlestick, support–resistance, sampai indikator dasar kayak RSI, MA, dan MACD, semuanya bantu lo ngeliat apa yang sebenarnya lagi terjadi di balik pergerakan harga.
Bukan buat sok jago prediksi, tapi buat bikin keputusan yang lebih waras dan nggak asal ikut omongan orang.
Yang penting, jangan cuma hafal pola. Latihan terus, lihat contoh di chart beneran, dan biasakan diri lo buat sabar.
Chart itu kayak bahasa, makin sering lo baca, makin cepat lo nangkep maksudnya. Apalagi di crypto, yang geraknya lebih liar dari market lain, pemahaman dasar teknikal justru jadi pegangan biar lo nggak gampang kena tipu signal abal abal.
Inget satu hal, nggak ada satu indikator pun yang selalu benar dan pasti benar. Analisa teknikal itu cuma bagian dari puzzle yang lebih gede, dan update berita crypto itu wajib sebelum liat chart.
Tapi kalau lo kuasain dasarnya, lo udah selangkah lebih siap daripada mayoritas pemula lain di luar sana. Terus belajar, terus update, dan jangan berhenti ngecek chart dengan cara yang benar.







Tinggalkan komentar