Pengertian Stablecoin Dan Rahasia di Baliknya

Lo pasti pernah denger kata stablecoin kalau main crypto, kan? Tapi banyak pemula mikir stablecoin Itu apaan sih? Bedanya sama Bitcoin apa?

Nah, stablecoin itu sebenarnya alat penting di dunia crypto. Tanpa stablecoin, trading, kirim duit, atau bahkan main DeFi (decentralized finance = sistem keuangan tanpa bank) bakal jauh lebih ribet.

Artikel ini bakal bahas stablecoin dari A sampai Z, mulai dari pengertian, cara kerja, jenis-jenisnya, sampai perbandingan 5 stablecoin populer kayak USDT, USDC, RLUSD, PYUSD, dan DAI.

Gue jamin lo bakal paham, walaupun sebelumnya lo gak ngerti apa-apa soal crypto.

Daftar isi

  1. Apa Itu Stablecoin?
  2. Cara Kerja Stablecoin
  3. Jenis-Jenis Stablecoin
    1. 1. Fiat-backed (didukung uang asli)
    2. 2. Crypto-backed (jaminan crypto)
    3. 3. Algorithmic
  4. Perbandingan 5 Stablecoin Populer
    1. 1. USDT (Tether)
    2. 2. USDC (USD Coin)
    3. 3. RLUSD (Ripple USD)
    4. 4. PYUSD (PayPal USD)
    5. 5. DAI (MakerDAO)
  5. Risiko Stablecoin
  6. Stablecoin Menurut Gue

Apa Itu Stablecoin?

Stablecoin adalah coin crypto yang nilainya stabil. Biasanya, dia dipatok ke mata uang dunia, terutama dolar Amerika (USD). Jadi idealnya 1 stablecoin = 1 USD.

Kenapa ada stablecoin?

  • Bitcoin & Ethereum harganya naik-turun liar. Bisa cuan besar, bisa juga bikin jantungan.
  • Kalau ada koin yang stabil, orang bisa parkir duit tanpa keluar dari ekosistem crypto.
  • Stablecoin bikin kirim uang lintas negara jadi gampang, tanpa ribet sama bank & biaya yang mahal.

Ibaratnya, stablecoin itu kayak uang kertas yang lo simpan di dompet. Bedanya, stablecoin yang ini hidupnya di blockchain (digital).

Cara Kerja Stablecoin

Biar gampang, gue analogiin gini, bayangin lo punya voucher makan. 1 voucher = 1 porsi nasi padang.

Nah, stablecoin juga gitu. 1 stablecoin = 1 dolar (harusnya). Tapi biar nilainya bener-bener stabil, ada beberapa mekanisme:

  1. Fiat Reserve (Cadangan/Dibackup Uang Asli)
    Misalnya penerbit USDT nyimpen $1 di bank buat setiap 1 USDT yang mereka keluarin. Jadi kalau lo pegang 100 USDT, seharusnya ada $100 di dunia nyata yang nge-backup.
  2. Overcollateralized Crypto (Jaminan Lebih dari 100%)
    Stablecoin kayak DAI dijamin sama aset crypto. Jadi kalau orang minjem 100 DAI, dia harus naro jaminan ETH senilai lebih dari 100 USD.
  3. Algoritma & Insentif Pasar
    Ada stablecoin yang pake sistem otomatis buat jaga harga (contohnya FRAX). Kalau harga turun, sistem bikin supply berkurang, kalau naik supply ditambah.

Jenis-Jenis Stablecoin

1. Fiat-backed (didukung uang asli)

  • Cadangan berupa USD di bank.
  • Mudah dipahami & dipakai.
  • Kelemahan: sentralisasi – penerbit bisa blokir wallet lo kalau ada masalah hukum.

2. Crypto-backed (jaminan crypto)

  • Dijamin dengan aset kayak ETH/BTC.
  • Transparan.
  • Tapi rawan likuidasi kalau harga crypto turun tajam.

3. Algorithmic

  • Cuma ngandelin algoritma, tanpa cadangan nyata.
  • Rawan gagal (contohnya UST/LUNA 2022 yang hancur lebur).

Perbandingan 5 Stablecoin Populer

Sekarang kita masuk ke bagian paling penting, yuk kita bedah 5 stablecoin populer yang paling sering dipake.

1. USDT (Tether)

  • Penerbit: Tether Limited.
  • Model: Fiat-backed (USD & surat berharga).
  • Jaringan: Ada di banyak chain: Ethereum, Tron, BSC, Solana, dll.
  • Kelebihan: Paling likuid, dipake di hampir semua exchange & DEX.
  • Kekurangan: Transparansi sering dipertanyakan. Banyak kritik soal audit.
  • Catatan: Kontroversial, Bisa dibekuin penerbit (wallet blacklist).

2. USDC (USD Coin)

  • Penerbit: Circle.
  • Model: Fiat-backed.
  • Jaringan: Ethereum, Solana, Base, Arbitrum, dll.
  • Kelebihan: Transparansi bagus, sering jadi pilihan utama di kalangan institusi.
  • Kekurangan: Pernah depeg 2023 gara-gara dana di bank kena masalah.
  • Catatan: Coin bisa dibekuin penerbit.

3. RLUSD (Ripple USD)

  • Penerbit: Ripple.
  • Model: Fiat-backed.
  • Jaringan: XRPL, Ethereum, dan kemungkinan besar akan terus bertambah.
  • Kelebihan: Dukungan Ripple, potensi gede di sektor pembayaran global.
  • Kekurangan: Masih baru, belum sepopuler USDT/USDC.
  • Catatan: Sangat berpotensi mendominasi pasar stablecoin.

4. PYUSD (PayPal USD)

  • Penerbit: PayPal.
  • Model: Fiat-backed.
  • Jaringan: Ethereum.
  • Kelebihan: Brand besar (PayPal), fokus buat transaksi sehari-hari.
  • Kekurangan: Likuiditas terbatas di luar ekosistem PayPal.
  • Catatan: Cocok buat user PayPal, tapi belum populer di kalangan trader hardcore.

5. DAI (MakerDAO)

  • Penerbit: MakerDAO (protokol DeFi).
  • Model: Crypto-backed (ETH, USDC, dll).
  • Jaringan: Ethereum.
  • Kelebihan: Non-custodial, semua transparan di blockchain.
  • Kekurangan: Bisa kena likuidasi kalau harga ETH anjlok.
  • Catatan: Salah satu stablecoin DeFi paling tua & terpercaya.

Risiko Stablecoin

Biar jelas, ini risiko stablecoin yang harus lo tau:

  • Depeg → harga jatuh dibawah $1 (contoh: UST/LUNA ambruk).
  • Blacklist → dompet lo bisa dibekuin issuer.
  • Likuiditas rendah → susah jual di market kecil.
  • Risiko regulasi → bisa diblacklist (aturan pemerintah).
  • Smart contract bug (khusus crypto-backed).

Untuk di US sendiri, sekarang regulasi untuk stablecoin sudah semakin jelas dan pemerintahan mereka mendukung penggunaan teknologi stablecoin meskipun banyak juga yang tidak setuju.

Stablecoin Menurut Gue

Stablecoin itu udah kayak pondasi di dunia crypto. Tanpa stablecoin, trading dan pembayaran bakal jauh lebih ribet. Tapi jangan salah, walaupun namanya “stable”, risiko tetep ada.

Kalau lo mau pake stablecoin, pastiin sesuai kebutuhan lo:

  • USDT buat likuiditas.
  • USDC buat transparansi.
  • RLUSD & PYUSD buat ekosistem pembayaran.
  • DAI buat DeFi.

Intinya, stablecoin itu bukan sekadar “coin yang stabil”, tapi alat penting yang bikin crypto jadi lebih gampang dipake orang biasa.

Tinggalkan komentar

I’m Malik

Seorang crypto enthusiast yang nyemplung di dunia crypto sejak 2019 dan kebetulan hobi nulis. Di sini gue cuma mau sharing, biar lo yang baru mau invest crypto nggak ngelakuin kesalahan yang sama kaya gue dulu.

Follow Biar Dapet Update Terbaru